HIDUP DALAM ANUGERAH ALLAH - Efesus 2:4-5 (Ps. Gihon Biduanto)

Gambar Siswa
02 Mei, 2020

HIDUP DALAM ANUGERAH ALLAH
Efesus 2:4-5

Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya  yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, 2:5 telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan  kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan

Sejak Adam jatuh dalam dosa, maka manusia tidak ada seorang pun yang benar dihadapan Allah. Semua orang telah dibelenggu oleh dosa. Jika kita lihat bagian pertama dalam Pasal 2 ini dikatakan: Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.  2:2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini,  karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.”

Dosa itu membawa pada kematian, yang diawali dengan mati secara roh.  Mati secara roh berarti terpisah dari Allah yang adalah sumber kehidupan sejati. Jika rohnya mati, maka dia tidak bisa lagi melihat cahaya kebenaran itu. Orang yang mati rohaninya, maka hidupnya  bagaikan zombie; punya tubuh tapi tidak punya roh. Hidup menjadi tidak berarti; tidak dapat menjadi berkat bagi sesama. Pada akhirnya kelak, akan mengalami kematian kekal; inilah yang Paulus sebut sebagai “upah dosa adalah Maut” (Roma 6:23).

Tetapi kita patut bersyukur hidup yang dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa kita; telah ditebus Yesus dengan mengorbankan hidupnya mati di atas kayu salib.  Karena dosa dan pemberontakan kita, sebagaimana dituliskan dalam Yesaya 53: 3-5 ; “Ia dihina dan dihindari  orang, seorang yang penuh kesengsaraan   dan yang biasa menderita  kesakitan; ia sangat dihina,  sehingga orang menutup  mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan. 53:4 Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya , dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas  Allah. 53:5   Tetapi dia tertikam  oleh karena pemberontakan  kita , dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran  yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.” 

“Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya  yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, 2:5 telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan  kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan. Efesus 2:4-5.

Tidak ada satu pun yang Allah lihat dalam hidup kita, yang membuat Allah harus mengorbankan Diri-Nya mati di atas kayu salib. Ini semata-mata karena cinta kasih Allah untuk menebus dan menyelamatkan umat manusia. Inilah yang disebut keselamatan yang kita peroleh adalah karena Anugerah Allah.

Anugerah berarti "kemurahan hati Allah yang tidak pantas diterima oleh orang yang layak dihukum." Tetapi karena kasih-Nya, kita “dilayakkan” TUhan.

BAGAIMANA KITA HIDUP DALAM ANUGERAH ALLAH TERSEBUT ?

  1. TOTALITAS HIDUP BUAT TUHAN. Matius 10:8b. ; Roma 3:24

Matius 10:8b Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.  Roma 3:24 dan oleh kasih karunia  telah dibenarkan   dengan cuma-cuma karena penebusan   dalam Kristus Yesus.

Dalam kekristenan, keselamatan merupakan alasan Yesus datang ke duania ini. Kisah Para Rasul 4:12 (TB): Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

Tak seorang pun mampu membeli keselamatan tersebut, karena harganya sangat mahal melampaui segala kemampuan manusia. Dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.” 1 Petrus 1:19.  Namun keselamatan itu diberikan kepada manusia dengan Cuma-Cuma.

Jika kita lihat fenomena saat ini di bangsa kita di tengah pandemi covid-19 ini beraneka ragam. Ada banyak orang yang menggunakan kesempatan ini untuk mencari untung yang tinggi, dengan menaikkan harga barang yang paling dibutuhkan masyarakat saat ini. Tentu hal ini bukanlah nilai kristiani yang kita hidupi. Tetapi disamping itu, kita juga menyaksikan banyak orang, mulai dari pengusaha hingga  masyarakat biasa membagi-bagikan apa yang dibutuhkan masyarakat dengan Cuma-Cuma; seperti sembako, masker dan lainnya.

Saya lihat di media televisi ada tukang gorengan membongkar celengannya untuk dapat memberikan gorengan dan lontong dengan Cuma-Cuma kepada orang-orang yang membutuhkan. Saya tidak tau pasti mereka itu orang Kristen atau tidak. Namun apa yang  mereka lakukan merupakan nilai Kristiani yang Yesus ajarkan.

Salah satu cara memberi respon terhadap kasih karunia Allah adalah dengan melakukan pekerjaan baik. “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya” (Efesus 2:10). “Pekerjaan baik” dalam ayat ini diterjemahkan “perbuatan-perbuatan yang baik” yang menerangkan gagasan yang “baik” sebagai kualitas jasmani atau moral. Seperti  mulia, patut, yang terhormat, dan mengagumkan”.

Apa yang orang-orang yang sangat sederhana itu lakukan, dengan membagi-bagikan dengan Cuma Cuma apa yang ada pada mereka adalah perbuatan terhormat yang menunjukkan kualitas diri mereka.

Yesus berkata; “Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-Cuma.” Rasa syukur kita atas keselamatan yang Cuma-Cuma itu, mari kita responi  dengan totalitas hidup kita mengasihi Tuhan dan melayani sesama (Mat. 22:77-40).

Totalitas berarti keseluruhan atau suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan”. Tuhan menghendaki totalitas kita dalam mengiring Dia; bukan hanya 30%, 40%, atau bahkan 90%, melainkan 100% kehidupan yang dipimpin oleh Roh. Kita harus memiliki ketaatan kita kepada Roh Allah, karena hanya Roh Allah yang dapat menjadikan kita lebih dari pemenang (Roma 8:37).

TOTALITAS adalah mendedikasikan diri kepada Kristus.  Bukan hanya pada hari ini saja atau besok tetapi setiap detik dalam hidup kita merupakan milik Yesus Kristus.

Ketika kita mengaku sebagai anak Allah maka seharusnya hidup dalam totalitas yang maksimal sebagai bentuk kasih kita kepada-Nya.  Marilah kita hidup sepenuhnya dalam kasih dan rasa syukur kepada Allah atas anugerah yang telah diberikan-Nya kepada kita.

Jadi, pelayanan kita untuk Allah dilakukan karena rasa terima kasih kita untuk kasih karuniaNya, bukan sebagai upaya untuk menggantikan kasih karunia dengan pekerjaan atau perbuatan-perbuatan yang baik. Perhatikan apa yang Paulus katakan mengenai dirinya sendiri, “Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku” (1 Korintus 15:10).

Kita  diselamatkan hanya karena kasih karunia yang tidak sepatutnya kita terima, namun kita tidak berdiam diri, melainkan melayani Tuhan dan bekerja dengan giat bagi Allah. Paulus katakan Kalian sudah diselamatkan oleh Allah, jadi berusahalah terus supaya kesejahteraanmu menjadi sempurna. Lakukanlah itu dengan hormat dan patuh kepada Allah.” (Filipi 2:12 BIS).

BAGAIMANA KITA “HIDUP DALAM ANUGERAH ALLAH” TERSEBUT ?

  1. Bertumbuh dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan

Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya. (2 Petrus 3:18)

Alkitab berulang kali mengajarkan bahwa pengenalan akan Allah merupakan pencegahan yang ampuh terhadap dosa. Yesaya membagikan hal ini ketika ia meratapi bangsa Israel dan pemberontakannya. Ia mengatakan, “Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya” (Yesaya 1:3). Hal yang senada disampaikan Hosea, bahwa umat-Nya binasa karena tidak mengenal Allah (Hos. 4:6). Kalimat “karena tidak mengenal” dalam teks lain disebutkan “kekurangan dalam mengenal Tuhan” . Mereka binasa bukan karena dosa-dosa fisik seperti yang sering disebut-sebut atau dikenal secara umum, tetapi karena tidak atau kurang mengenal Tuhan.

Pengenalan akan Tuhan merupakan pilar penting bangunan kehidupan iman orang percaya. Karena akar penyebab dari kemerosotan rohani adalah kurangnya pengenalan akan Allah. Pengenalan akan Allah adalah pusat dari keselamatan kita dan dari semua pengalaman kerohanian kita yang benar. Kita diciptakan untuk dapat mengenal Allah.

 Untuk dapat Bertumbuh dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan maka kita harus:

  1. Membangun hubungan pribadi dengan TUhan

Pengenalan akan Allah adalah pengenalan secara pribadi, karena yang akan kita kenal ialah Allah yang berpribadi. Hal ini hanya bisa dialami ketika kita memiliki kerinduan untuk mengenal Allah dengan bergantung sepenuhnya kepada-Nya, dan yang memohon agar Roh Kudus memimpin pada kebenaran yang sejati. Dalam Yeremia 29:13 Allah berjanji, “Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati.” Jika kita meminta, kita akan menerima; jika kita mencari, kita akan mendapati; jika kita mengetuk, pintu pengenalan akan Allah akan dibukakan bagi kita.

Oleh sebab itu jemaat Tuhan, jangan engkau mengabaikan persekutuan/hubungan pribadimu dengan Tuhan. Bagian paling strategis dari pertumbuhan rohani adalah persekutuan yang semakin erat dengan Allah. Paulus berdoa untuk orang-orang percaya di Kolose: “Sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah” (Kolose 1:10).

  1. Firman Tuhan menjadi Kesukaan. Maz. 1:2

Proses pertumbuhan membutuhkan nutrisi Firman Tuhan terus menerus. “Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh” (1 Petrus 2:2). Karena Firman Tuhan-lah kita bisa belajar mengenai kasih karunia Allah. Firman Allah adalah “Firman Kasih Karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu” (Kisah Para Rasul 20:32).

Kehendak Tuhan dalam hidup kita adalah supaya kita hidup dalam Firman-Nya. Hal ini membuat kita mampu untuk tumbuh di dalam kasih karunia-Nya supaya kita dapat mengenal Dia lebih dalam lagi.

“Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi” (Hosea 6:3).

Bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan, akan membawa kita untuk memiliki hidup yang kekal. Yohanes 17:3  berkata; “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.”  Kata “hidup kekal” bukan hanya berbicara mengenai “panjangnya hidup” , tetapi hidup kekal juga berbicara mengenai “dalamnya hidup”, mutu atau kualitas hidup. Dengan demikian jelaslah bahwa pengenalan akan Tuhan sangat menentukan kualitas hidup manusia. 

Pertumbuhan rohani bukan tentang keterampilan atau pertambahan pemahaman kognitif.  Yeremia menuliskan “Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai” (Yeremia 9:23-24).

Orang yang bertumbuh rohaninya adalah orang yang mengandalkan Tuhan dan hidupnya selalu dilandasi oleh kebenaran Tuhan. Tuhan menghendaki agar Ia menjadi kesukaan hati kita dan tujuan hidup kita, yaitu bahwa kita memahami dan mengenal Dia. Hidup dalam anugerah Tuhan akan membawa kita untuk bertumbuh dalam pengenalan akan Dia.

Kita percaya bahwa Tuhanlah yang menyelidiki setiap hati dan mengetahui segala sesuatu tentang hidup kita. Oleh sebab itu, ketika Firman Tuhan ini datang kepada kita, itu berarti pintu anugerahNya masih terbuka buat kita.

Buka hatimu dan alami lawatan TUhan dalam persekutuanmu dengan Dia. Amin…

Berita Lainnnya

Gambar Siswa
30 Juni, 2016

ISTRI IDAMAN

Isteri Idaman Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari  [...]

Gambar Siswa
02 Juli, 2016

Membangun Keluarga Harmonis dan Bahagia

Keluarga adalah sebuah lembaga yang diciptakan oleh ALLAH sendiri, ALLAH yang mengamb [...]

Gambar Siswa
25 Juli, 2016

Sejarah Berdiri

GBI Kampung Belakang (Cambela) berdiri atas rencana Allah demi perluasan kerajaanNya. [...]

Gambar Siswa
22 Juli, 2016

MENJADI JEMAAT UNGGUL

MENJADI JEMAAT UNGGULRoma 12:12Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam keses [...]

Gambar Siswa
30 Januari, 2018

JAM IBADAH GBI CAMBELA

SELASA   : KOMSEL YOUTH GBI CAMBELA PUKUL : 19:30- 21:00 RABU        [...]

Gambar Siswa
08 Maret, 2018

HUT GBI CAMBELA

Mari hadirilah ibadah ucapan syukur ulang tahun GBI Cambela ke 15 tahun. ajak sanak [...]

Gambar Siswa
08 Maret, 2018

HUT Youth GBI cambela

shalom . mari bersama sama memuji dan menyembah Tuhan dalam ibadah perayaan ucapan  [...]

Gambar Siswa
15 Maret, 2018

PELATIHAN PENGNJILAN AMANAT AGUNG

Pelatihan penginjilan amanat Agung di GBI Cambela   [...]

Gambar Siswa
05 April, 2018

IBADAH

Shalom jemaat Tuhan. Mari hadir dalam ibadah raya GBI Cambela Minggu 8 april 2018. [...]

Gambar Siswa
05 April, 2018

IBADAH YOUTH 7 APRIL

Shalom guyss.... Jangan lupa hadir ibadah Youth GBI Cambela 7 April 2018. Yan [...]

Gambar Siswa
02 Mei, 2020

HIDUP DALAM ANUGERAH ALLAH - Efesus 2:4-5 (Ps. Gihon Biduanto)

HIDUP DALAM ANUGERAH ALLAH Efesus 2:4-5 Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh  [...]